Adat Unik Perayaan Waisak Berbagai Negara

Adat Unik Perayaan Waisak  Berbagai Negara

Adat Unik Perayaan Waisak berbagai negara ,Hari Raya Waisak merupakan perayaan penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Peringatan ini tidak hanya mengenang tiga peristiwa agung dalam kehidupan Buddha Gautama—kelahiran, pencerahan, dan wafat—tetapi juga menjadi momen untuk merefleksikan ajaran-ajarannya. Setiap negara dengan tradisi Buddha memiliki cara unik dalam merayakan Waisak, mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas mereka.

Adat Unik Perayaan Waisak di Berbagai Negara

Adat Unik Perayaan Waisak  Berbagai Negara, antara lain :

1. Indonesia

Di Indonesia, perayaan Waisak biasanya dipusatkan di Candi Mendut dan Candi Borobudur. Acara dimulai dengan upacara puja bakti di Candi Mendut, dilanjutkan dengan kirab Waisak menuju Candi Borobudur. Kirab ini bukan sekadar prosesi ritual, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai suci ajaran Buddha. Dalam kirab ini, terdapat kendaraan yang membawa Api Dharma dan Air Suci sebagai bagian dari ritus keramat. Setibanya di Candi Borobudur, umat Buddha bersama-sama melepas ribuan lampion ke langit malam sebagai simbol harapan dan kedamaian.

Perayaan Waisak di indonesia

2. Jepang

Perayaan Waisak di Jepang bertepatan dengan musim semi. Umat Buddha di Jepang membuat replika kuil yang dihiasi dengan bunga musim semi dan patung Buddha di atasnya. Salah satu tradisi khas adalah memandikan patung Buddha dengan ama-cha, teh manis dari daun hortensia, sebagai bentuk penghormatan dan pembersihan batin. Setelah itu, patung tersebut dihias dengan kalung bunga teratai.

Perayaan Waisak di jepang

3. Nepal

Nepal, sebagai tempat kelahiran Buddha Siddharta Gautama, merayakan Waisak dengan penuh kesemarakan. Umat mengenakan pakaian putih, berdoa di kuil-kuil, dan mengunjungi tempat suci seperti Kuil Swayambhunath atau Monkey Temple. Selain itu, mereka juga berbagi makanan kepada yang membutuhkan dan berziarah ke Lumbini. Setelah beribadah, umat biasanya menikmati kheer, semacam puding manis dari beras.

Perayaan Waisak di nepal

4. Tiongkok

Di Tiongkok, Waisak dikenal sebagai hari kelahiran Buddha atau Fodan. Salah satu tradisi utama adalah Festival Memandikan Buddha (Yufojie), di mana patung bayi Buddha disiram dengan air wangi yang telah diberkati. Ritual ini dipercaya membawa berkah dan membersihkan batin. Selain itu, umat Buddha juga melakukan persembahan di kuil-kuil dengan menyalakan dupa dan memberikan persembahan kepada 

Perayaan Waisak di Tiongkok

5. Thailand

Thailand merayakan Hari Waisak (Visakha Bucha) sebagai hari libur nasional. Umat Buddha mengingatnya dengan persembahan makanan, lilin, dan bunga sebagai simbol pengorbanan duniawi. Mereka melaksanakan ibadah di vihara, mendengarkan ceramah, dan melingkari kuil sambil membawa lilin. Umat Buddha juga mengibarkan bendera dengan enam garis warna sebagai simbol semangat dan kebanggaan mereka terhadap ajaran Buddha.

Perayaan Waisak di Thailand

6. Korea Selatan

Di Korea Selatan, umat Buddha menyebut Hari Raya Waisak sebagai Bucheonim osin nal, yang juga menjadi hari libur nasional. Puncak perayaan biasanya berlangsung di Seoul lewat festival lentera teratai bernama Yeondeunghoe. Keindahan visual ini menjadi daya tarik utama dalam perayaan, namun bukan satu-satunya. Di berbagai kuil, umat juga menggelar permainan tradisional Korea serta pertunjukan akrobatik dan tari topeng untuk meramaikan suasana.

Perayaan Waisak di Korea Selatan

7. Sri Lanka

Umat Buddha di Sri Lanka merayakan Hari Raya Waisak dengan Festival Cahaya. Seperti di negara-negara lain, perayaan di Sri Lanka juga sarat makna spiritual dan budaya. Festival ini melibatkan dapur umum, lentera, serta panggung bambu yang menampilkan lukisan besar berisi kisah-kisah dari kehidupan Buddha. Umat Buddha mengenakan pakaian putih sebagai simbol kesucian selama beribadah di momen Waisak. Selain itu, mereka juga menutup seluruh toko minuman keras dan rumah jagal untuk memastikan bahwa tidak ada kematian karena kecerobohan yang terjadi selama perayaan berlangsung.

Perayaan Waisak di Sri Lanka

Kesimpulan

Perayaan Waisak menunjukkan betapa kaya dan beragamnya tradisi umat Buddha di berbagai negara. Meskipun memiliki cara yang berbeda dalam merayakan, esensi dari Waisak tetap sama: mengenang kehidupan Buddha Gautama dan merefleksikan ajaran-ajarannya. Lewat perayaan ini, umat Buddha di seluruh dunia memperkuat rasa kebersamaan, memperdalam praktik spiritual, dan menjaga ajaran luhur Buddha dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga : Perayaan Hari Besar dan Unik Lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *